Headlines

mualaf

soccer

Culture


Kaukus PKB Batal Usung Jusuf Kalla Menjadi Capres

TEMPO.COSurabaya - Kaukus DPW Partai Kebangkitan Bangsa wilayah Indonesia timur membatalkan rencana mengusung Jusuf Kalla menjadi calon presiden. Ketua Kaukus PKB Indonesia timur, Greety Tielman, mengatakan rendahnya perolehan suara sementara PKB pada pemilu legislatif 2014 sebagai pemicu gagalnya mengusung JK menjadi capres dari PKB.

"Kami lihat suara PKB cuma berkisar 9 persen. Jadi, jelas tidak bisa mengusung capres sendiri. Otomatis usulan PKB Indonesia timur mengusung JK sebagai capres batal," kata Greety Tielman kepada Tempo, Selasa, 15 April 2014. Semula, 24 DPW PKB mendeklarasikan JK maju menjadi capres pada 30 Januari 2014. Mereka terdiri atas 15 DPW PKB di Indonesia timur serta PKB Sumatera Barat, Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bangka Belitung, Bali, NTB,  dan NTT.

Dengan perolehan suara hanya 9 persen, Greety menambahkan, PKB harus mencari mitra koalisi untuk mengusung pasangan capres-cawapres pada pemilu presiden 2014. Secara pribadi, Greety mengaku lebih condong merapat ke PDIP. Sebab, Greety terkesima dengan figur Joko Widodo dan besarnya perolehan suara PDIP. "Saya pribadi lebih memilih koalisi dengan PDIP. Figur Jokowi dong, kenapa tidak?" Greety menjelaskan alasannya.

Disinggung kemungkinan mengusulkan Jusuf Kalla atau Muhaimin Iskandar menjadi cawapres, dia enggan menjawab gamblang. Sebab, pembicaraan untuk mengusulkan cawapres belum dibahas dengan 15 anggota kaukus PKB Indonesia timur lainnya. Dengan perolehan suara yang rendah, menurut Greety, tidak etis membicarakan cawapres secara sepihak. "Yang suaranya lebih tinggi bisa tersinggung."

Pada akhir April, Greety merencanakan untuk membicarakan hal ini dengan 15 anggota PKB Indonesia timur. "Kami bicarakan semuanya. Mulai partner koalisi sampai apa yang akan ditawarkan dengan suara hanya 9 persen itu." 

DIANANTA P. SUMEDI

Sumber http://www.tempo.co/read/news/2014/04/15/078570912/Kaukus-PKB-Batal-Usung-Jusuf-Kalla-Capres


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Meski konvensi calon presiden Partai Demokrat belum mengerucut pada satu nama dan prosesnya belum benar-benar selesai, tetapi sejumlah peserta sudah kegerahan. Beberapa di antaranya beranggapan konvensi sudah tidak relevan. 

Menanggapi hal ini, Ketua Komite Konvensi, Maftuh Basyumi mempersilakan jika ada peserta konvensi capres Partai Demokrat yang berniat mundur dari pertarungan internal Partai Demokrat mencari capres. “Boleh mundur. Jadi, peserta konvensi boleh mundur, gak apa-apa,” katanya saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Selasa (15/4). 

Namun, hingga saat ini belum ada peserta capres konvensi yang menyatakan diri secara resmi untuk mundur dari proses konvensi. Ia mengakui proses konvensi PD saat ini terpaksa terhenti. Sebab, hasil capaian pemilu legislative (pileg) secara langsung menegaskan PD tidak bisa mengajukan capres seorang diri. “Sekarang istirahat dulu, masih ada waktu sampai akhir bulan ini,” katanya. 

Seperti diketahui, konvensi capres PD melibatkan 11 orang peserta. Setelah hasil penghitungan cepat pileg diketahui dan menempatkan PD diposisi keempat perolehan suara, beberapa peserta konvensi capres mulai menyatakan konvensi sudah tidak lagi relevan. Sebab, perolehan suara PD sudah tidak lagi memadai untuk mencalonkan presiden. 

Sumber http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-politic/14/04/15/n42euf-konvensi-capres-demokrat-istirahat-dulu
Headline

INILAHCOM, Jakarta - Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menegaskan seluruh peserta Konvensi Partai Demokrat masih patuh kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ada beberapa peserta konvensi pakai jaket biru main ke kiri dan kanan, itu percuma. Semua tetap patuh kepada SBY," ujarnya, Senin (14/4/2014).

Menurutnya, keputusan berlanjut atau tidaknya Konvensi Partai Demokrat ada di tangan SBY. Dan akan diumumkan hasilnya sebelum ditentukan batas waktu pengajuan capres.
Hal itu diungkapkan sekaligus menjawab pertanyaan soal pernyataan dua kader Partai Demokrat yang mengatakan konvensi tak bisa lagi diharapkan. Sehingga tidak perlu dilanjutkan.

Mengingat perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilu Legislatif (Pileg) merosot tajam yakni di posisi empat. Namun, lanjut Ruhut, Partai Demokrat tetap menunggu hasil resmi dari KPU. "Hasil resmi dari KPU kan belum," tandasnya.[bay]

Sumber http://nasional.inilah.com/read/detail/2091988/ruhut-capres-konvensi-demokrat-tetap-patuh-sby#.U00XPVXLek8
Jokowi Harus Atur Jadwal Gubernur dan Capres  

TEMPO.COJakarta - Pengamat politik dan kebijakan publik Andrinof Chaniago menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodosaat ini harus pandai-pandai mengatur jadwalnya. Alasannya, Jokowi sekarang punya dua tugas, yaitu tugas sebagai gubernur dan calon presiden yang harus rutin melakukan kunjungan politik.

"Jokowi sekarang kan terikat juga dengan tugas politik selain tugas sebagai gubernur. Dia harus bisa mengatur jadwal agar keduanya bisa berjalan seimbang," ujar Andrinof, Selasa, 15 April 2014.

Andrinof menyarankan Jokowi agar membagi waktu kerjanya menjadi dua bagian. Pagi hingga sore, kata Andrinof, difokuskan untuk tugasnya sebagai gubernur, sedangkan malam hari untuk tugasnya sebagai capres.

Menurut Andrinof, sejauh ini Jokowi sudah mengatur jadwalnya dengan cukup baik. Pertemuan dengan Dubes Malaysia Mahatir Mohamad kemarin, misalnya, kata Andrinof, sudah tepat karena berlangsung pada sore menjelang malam.

"Asal jadwal diatur dengan baik, saya rasa tidak akan ada masalah. Jokowi tak bisa fokus pada satu hal saja. Dia harus bisa mengangani kedua tugasnya itu,"ujar Andrinof.

Hal senada diungkapkan oleh pengamat politik Ari Dwipayanan. Ia berkata bahwa Jokowi harus bisa mengatur waktu karena baik tugas sebagai capres maupun sebagai gubernur sama pentingnya

"Dua-duanya harus jalan. Kalau bisa, yang tugas politik, kerjakan malam hari atau akhir pekan. Kalau mendesak, ya ambil cuti," ujarnya. Menurut Ari sendiri, Jokowi sudah cukup konsisten dalam menjalankan tugasnya sebagai capres maupun gubernur.

Kemarin sore, sejumlah wartawan menunggu Jokowi di depan pintu Balai Kota. Jokowi keluar untuk menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan Balai Kota. Baru ditanya satu pernyataan terkait bangku besi di taman yang kerap dicuri, Jokowi menjawab sekenanya. 

"Kalau itu kan sudah lama, sekarang kan.....," belum selesai Jokowi bicara, tiba-tiba dia kembali berbalik masuk ke ruang kerjanya. "Bapak mau ngapain dulu, Pak?" tanya sejumlah wartawan, tapi Jokowi tetap ngeloyor.

Sebelum berangkat ke Blok G Tanah Abang untuk meresmikan food court pun, Jokowi menunjukkan gelagat hampir serupa. Para awak media memberondongnya dengan sejumlah pertanyaan terkait Jakarta. Namun, dia hanya mendengarkan satu per satu pertanyaan tanpa menjawabnya. 

Bahkan, Jokowi sempat sedikit menutupi mulutnya dengan jarinya. "Kamu apa? Kamu? Kamu?" kata dia sambil menunjuk satu per satu wartawan yang bertanya, seolah serius akan menjawab. Di antaranya, ada yang bertanya soal duplikasi anggaran Dinas Pendidikan, proyek monorel, pelaksanaan Ujian Nasional hari ini dan pencurian besi bangku taman.

Namun, Jokowi malah melangkah hendak ke mobil tanpa menjawab. Kembali diberondong pertanyaan, dia hanya mengusap wajahnya sambil tampak mengembuskan nafasnya. Dia kembali melangkah menuju mobilnya. Jokowi baru bisa ditanyai seusai meresmikan food court Blok G Tanah Abang.

ISTMAN MP | NINIS CHAIRUNNISA

Sumber http://www.tempo.co/read/news/2014/04/15/083570781/Jokowi-Harus-Atur-Jadwal-Gubernur-dan-Capres
Para calon presiden dari Konvensi Partai Demokrat dan Konvensi Rakyat berfoto sebelum berdebat di Kampus Universitas Indonesia (UI), Jakarta, Jumat (7/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Nasib konvensi calon presiden dari Partai Demokrat masih menunggu keputusan Ketua Majelis Tinggi PD, Susilo Bambang Yudhoyono. Diharapkan keputusan tersebut bisa dilakukan dalam waktu dekat sehingga proses konvensi capres PD bisa jelas arahnya.
"Kita tunggu apa yang diputuskan oleh ketua majelis tinggi PD. Semoga dalam waktu dekat,” kata ketua komite konvensi PD, Maftuh Basyumi saat ditemui di kantor kemenko polhukam, Selasa (15/4).
Ia mengatakan proses capres konvensi belum selesai. Road show debat capres pun belum semua kota tujuan didatangi. Tetapi, dengan hasil sementara pemilu legislative (pileg) yang menempatkan PD di posisi keempat sehingga tak bisa mencalonkan capresnya sendiri akan mengubah mekanisme yang akan terjadi.
Dijelaskannya, komite konvensi bertugas untuk memperkenalkan calon presiden kepada masyarakat. Ada 11 orang yang diperkenalkan dan rencananya akan dikerucutkan pada satu orang lewat survey kedua. Tetapi, saat ini ada persoalan mendasar yang dihadapi konvensi sehingga survey kedua pun belum dilakukan.
“Masalahnya, dengan hasil pileg tidak bisa mengajukan capres sendiri. Itu persoalannya. Kita menunggu apa yang akan dilakukan setelah diberikan arahan oleh ketua majelis tinggi,” katanya.
Karena itu, untuk sementara proses konvensi PD dihentikan sampai ada keputusan pasti dari ketua majelis tinggi. Ia menegaskan tugas komite konvensi berupaya untuk mencari kandidat yang dianggap pantas menjadi capres.
Tetapi, jika ditengah jalan tak ada kekuatan untuk menyokong hal tersebut lewat hasil pileg, maka hal tersebut adalah nasib. “Komite dibentuk untuk sediakan satu capres untuk PD. Sampai hari ini cara terbaik adalah konvensi agar rakyat tahu persis siapa presidennya nanti. Kalau pileg kalah dulu, ya nasib. Kita tunggu apa yang akan diputuskan,” katanya.
Sementara terkait pengajuan peserta konvensi untuk posisi Cawapres, Maftuh enggan berkomentar. Menurutnya, hal tersebut bukan lagi menjadi kewenangannya. “Itu urusan majelis tinggi. Kami (komite) hanya menyiapkan capres. karena presiden tidak bisa, ya selesai,” katanya.

Sumber http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/04/15/n42h2u-nasib-konvensi-capres-pd-ada-di-tangan-sby


JAKARTA, KOMPAS.com — Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Dahlan Iskan, setuju jika ajang pemilihan capres tersebut dihentikan setelah hasil hitung cepat (quick count) Pemilu Legislatif 2014 menunjukkan perolehan suara partai itu tidak sesuai target. Menurutnya, penghentian konvensi itu tidak akan merugikan para pesertanya.

"Tidak ada yang dirugikan (jika dihentikan) karena saya enggak keluarin modal. Kan politik tidak seperti dagang, rugi atau untung. Jadi, dihentikan setuju, tidak dihentikan saya juga setuju," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara tersebut di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Partai Demokrat berencana mengevaluasi pelaksanaan konvensi capres setelah penghitungan cepat Pemilu Legislatif 2014 menunjukkan bahwa partai tersebut mendapatkan suara sekitar 10 persen. Jika hasil ini tidak berubah pada saat penghitungan suara resmi, sesuai ketentuan, partai tidak dapat mengusung capres sendiri. Konvensi Capres Partai Demokrat awalnya dilakukan untuk mencari bakal calon presiden serta membantu meningkatkan perolehan suara partai saat pemilu.

Meski mengakui perolehan suara Demokrat secara nasional menurun, Dahlan tetap berbangga dengan perolehan suara Demokrat di pesantren miliknya di Takeran, Magetan, Jawa Timur. Di sana, kata Dahlan, partai nomor urut 7 itu meraih 92 persen suara.
Soal kontribusi peserta konvensi dalam kampanye pemilu legislatif, Dahlan mengatakan bahwa para peserta berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing. "Tergantung siapa yang menilai karena saya tidak mau berkesan saya menguber-uber jabatan," ujarnya.

Sumber http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/04/15/1456227/dahlan.setuju.konvensi.capres.demokrat.dihentikan?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp